Jumat, 11 Desember 2009

KESEHATAN

Kesehatan Artikel Kesehatan Konsumsi Gula Secara Seimbang
Konsumsi Gula Secara Seimbang

Siapa yang tidak suka dengan permen, coklat, atau kue? Kebanyakan dari kita pasti menyukainya. Rasanya yang manis membuat kita semakin menyukainya. Tetapi, makanan manis atau gula sering dianggap sebagai musuh tubuh karena berbagai hal yang bisa ditimbulkan. Apa saja bahaya dari mengkonsumsi makanan manis? Bagaimana cara yang tepat agar dapat menikmati makanan manis dengan seimbang?
Efek negatif dari gula yang sering ditakuti adalah penyakit kencing manis atau diabetes khususnya diabetes melitus tipe dua. Penyakit ini disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat misalnya terlalu banyak mengkonsumsi gula. Kelebihan gula juga dapat mengakibatkan naiknya berat badan bahkan obesitas yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Efek lainnya adalah mudah lelah, sering mengantuk dan sulit berkonsentrasi. Sedangkan orang yang kekurangan gula akan terlihat kurus, lemas akibat kekurangan energi, kekurangan gizi sehingga mudah sakit.
Gula didapat bukan hanya dari makanan manis, karena makanan seperti nasi, roti, kentang, dan mie memiliki kandungan gula. Begitu juga dalam lauk-pauk dan buah seperti pisang, semangka atau melon. Gula yang berasal dari makanan ini termasuk dalam karbohidrat kompleks. Sedangkan gula yang terdapat dalam gula pasir, sirop dan sejenisnya termasuk dalam kelompok karbohirat sederhana. Minuman bersoda juga merupakan salah satu penyumbang gula bagi tubuh bila Anda terlalu sering mengkonsumsinya. Tidaklah mungkin menghindari gula karena gula adalah salah satu jenis karbohidrat. Dan seperti yang sudah diketahui, karbohidrat ini sangat diperlukan untuk menghasilkan energi yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Maka, yang terpenting adalah bagaimana mengkonsumsi gula secara seimbang agar tidak membahayakan tubuh.

Berapa Banyak Gula yang Boleh Dikonsumsi?
Mengkonsumsi gula secara seimbang berarti Anda harus mengatur agar karbohidrat yang masuk dalam tubuh seimbang dengan energi yang dikeluarkan. Energi yang dikeluarkan orang tidak sama, karena bergantung pada usia, barat badan dan aktivitas yang dilakukan. Jumlah rata-rata energi yang diperlukan adalah antara 1.500 Kkal (kilo kalori) untuk orang dengan aktivitas ringan sampai 1.800 Kkal (kilo kalori) bila melakukan aktivitas sedang. Angka ini juga termasuk energi yang diperoleh dari lemak dan protein.
Karena gula tidak hanya diperoleh dari makanan berkabohidrat, maka agar tetap seimbang maka jumlah karbohidrat yang dapat dikonsumsi adalah 40% hingga 50% untuk karbohidrat kompleks, dan sisanya 10% hingga 15% untuk konsumsi karbohidrat sederhana. Singkatnya, seperti tabel berikut:
Gula Aktivitas Ringan Aktivitas Sedang
Kebutuhan Energi 1.500 Kkal 1.800 Kkal
Konsumsi gula kompleks yang diperbolehkan (40% - 50 %) 600 Kkal – 750 Kkal 720 Kkal – 900 Kkal
Konsumsi Gula sederhana yang diperbolehkan (10% - 15%) 150 Kkal – 225 Kkal 180 Kkal – 270 Kkal
Anda tergolong orang dengan aktivitas ringan bila dalam pekerjaan Anda lebih sering duduk, melakukan pekerjaan rumah yang tidak terlalu berat dan berolahraga 1 minggu sekali.
Anda juga harus tetap memperhatikan jumlah gula yang terkandung dalam protein dan gula agar tidak berlebihan. Agar tidak merasakan lapar karena mengurangi jumlah karbohidrat, sebaiknya Anda lebih sering makan dengan porsi kecil daripada makan langsung dalam porsi besar. Cara ini dapat mengatasi rasa lapar.
Tubuh akan menjadi sehat bila Anda mampu mengontrol keseimbangan antara energi yang masuk melalui makanan dan minuman dengan energi yang dikeluarkan melalui berbagai kegiatan fisik. Dan tentu saja, ini termasuk berlaku seimbang saat Anda mengkonsumsi berbagai produk yang mengandung gula.


Manfaat Coklat untuk Kesehatan
Coklat dengan kandungan kakao (biji coklat) lebih dari 70% juga memiliki manfaat untuk kesehatan, karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan.
Dengan adanya antioksidan, membuat coklat menjadi salah satu minuman kesehatan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung juga berguna untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada coklat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.
Coklat juga mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu, coklat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Jika seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes, sakit persendian dan masalah bulanan wanita yaitu pra menstruasi (PMS). Dengan makan coklat akan menambah magnesium dalam asupan gizi harian yang menyebabkan meningkatnya kadar progesteron pada wanita. Hal ini mengurangi efek negatif dari PMS.

Coklat untuk Kecantikan
Manfaat lain dari coklat adalah untuk kecantikan, karena antioksidan dan katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini, maka tidak heran bila saat ini berkembang lulur coklat yang sangat baik untuk kecantikan kulit.

Jenis Cokelat Paling Sehat
Banyak jenis coklat yang tersedia di pasaran. Ada yang harganya mahal, ada pula yang harganya murah. Apa saja perbedaannya? Berikut ini perbandingan jenis coklat dan manfaat masing-masing.
• Dark Chocolate
Dark Chocolate memiliki kandungan biji coklat (kakao) yang paling tinggi yaitu paling sedikit 70% mengandung kakao. Dark chocolate memiliki kandungan kakao atau biji cokelat terbanyak, tanpa banyak gula dan tanpa lemak jenuh atau minyak sayur terhidrogenasi (HVO).
• White Chocolate
Sedangkan white chocolate hanya memiliki 33% kandungan coklat atau kakao, sisanya adalah gula, susu dan vanila. Kandungan gula inilah yang dapat memberikan efek negatif, seperti kerusakan gigi dan penyakit diabetes.
• Milk Chocolate atau Coklat Susu
Milk chocolate atau coklat susu merupakan campuran kakao dengan susu dan ditambah gula. Coklat jenis ini juga sangat digemari karena rasanya yang nikmat.

Hati-hati Makan Sembarang Coklat
Kesalahan yang sering dilakukan pada saat memilih coklat adalah memilih coklat "bermerk" yang murah atau sangat murah. Coklat demikian memiliki kandungan kakao (biji coklat) sedikit yaitu rata-rata kurang dari 20%, bahkan ada yang kurang dari 7%. Coklat jenis ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi, kandungan lemak jenuh tinggi dan keburukan lainnya seperti minyak sayur terhidrogenasi (HVO) sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan gangguan kesehatan seperti penyakit diabetes.
Produk coklat lainnya yang juga berbahaya dan buruk untuk kesehatan khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan untuk mendekorasi kue) dan praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis dan praline juga sama buruknya.
Sebisa mungkin pilihlah coklat dengan kandungan gula sedikit agar Anda dapat menikmati manfaat besar yang dimiliki coklat. Anda akan merasakan manfaat jika Anda mengkonsumsi cokelat dengan kandungan kakao atau biji coklat yang tinggi. Selamat menikmati coklat Anda!
Penyakit kencing manis
Kencing manis
Diabetes mellitus

United Nations blue circle symbol for diabetes (like the AIDS Red Ribbon).[1]

ICD-10
E10.–E14.

ICD-9
250

MedlinePlus
001214

eMedicine
med/546 emerg/134

MeSH
C18.452.394.750

Penyakit kencing manis ataupun (BM = Diabetes melitus; Inggeris = diabetes mellitus merupakan sejenis penyakit yang dapat dicirikan dengan keadaan hiperglisemia (tinggi kandungan glukosa dalam darah), terutamanya selepas pengambilan makanan, pada penghidapnya.
Secara umumnya, penyakit kencing manis dapat digolongkan sebagai:
• Diabetes jenis pertama (I) juga dikenali sebagai diabetes bersandar insulin (IDDM - 'Insulin Dependent Diabetes Mellitus') atau diabetes awal remaja. Diabetes jenis I dicirikan dengan kegagalan penghasilan insulin oleh kelenjar pankreas. Biasanya, penghidap diabetes jenis pertama mula mendapat simtom penyakit semasa kanak-kanak atau remaja. Disebabkan oleh kegagalan penghasilan insulin semula jadi oleh badan, pesakit memerlukan suntikan insulin dari luar untuk pengawalan tahap glukosa darah.
• Diabetes jenis kedua (II) boleh disebabkan oleh kerintangan (penurunan sensitiviti) tisu badan terhadap insulin dan/atau penghasilan insulin yang berkurangan. Diabetes jenis II, oleh kerana masih mempunyai sedikit sebanyak insulin dari pankreas, boleh dikawal secara pemantauan pangambilan makanan, pengurangan berat badan, bersenam, dan pengambilan ubat secara makan/suapan ( suntikan insulin diperlukan dalam keadaan tertentu sekiranya pengambilan ubat secara makan kurang berkesan atau memberi kesan samping serius kepada pesakit).
Sejarah
Penyakit kencing manis telah diketahui semenjak tamadun purba lagi dan telah direkodkan oleh tamadun Mesir, India, Cina, dan Yunani (Greek). Tanda-tanda penyakit kencing manis, seperti dahaga yang melampau dan kerap kencing, telah digambarkan oleh orang Mesir di atas paprus pada 1550 SM. Pakar perubatan India juga telah membahagikan pengidap kencing manis kepada dua jenis berlainan semenjak abad ke lima lagi.
Nama lain kencing manis, diabetes yang bererti pancur air, dinamakan oleh pakar perubatan Yunani (Greek), Areteus dari Cappadocia semenjak 2,000 tahun dahulu. Perkataan mellitus kemudiannya ditambah oleh Willis bagi menunjukkan terdapat gula dalam air kencing. Diabetes Melitus atau secara amnya dikenali sebagai kencing manis, merupakan satu penyakit kronik (tidak boleh pulih sepenuhnya) dan hampir 8-9% masyarakat dewasa di Malaysia mengidap penyakit ini.
Salah satu daripada ujian bagi mengesan pengidap kencing manis yang terawal adalah mencurahkan air kencing pada tanah dan melihat sama ada semut menghurungi tempat tersebut. Bukti kaitan kelenjar pankreas dengan punca penyakit kencing manis dijumpai pada tahun 1897, apabila dua orang pakar sains, Minkowski dan Von Mering membuktikan hubungan kelenjar pankreas dengan kencing manis dengan membuang kelenjar pankreas pada anjing, menyebabkan anjing tersebut mengidap kencing manis.
Walaupun penyakit kencing manis telah lama diketahui, kawalan penyakit kencing manis yang berkesan hanya diketahui pada 1921 apabila Frederick G. Banting dan Best menjumpai fungsi insulin sebagai pengawal kandungan glukos dalam darah.


Obat alternatif untuk penderita KENCING MANIS
KENCING MANIS (diabetes mellitus), timbul karena tubuh tidak bisa menghasilkan
hormon insulin yang cukup sehingga gula dalam darah tidak bisa diubah menjadi
glikogen yang bisa disimpan dalam otot atau jaringan hati.
Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat dan ginjal tidak mampu menyerap gula ini
kembali sehingga gula darah lolos melalui saringan dan keluar bersama air seni.
Gejala yang umum diderita oleh penderita kencing manis di antaranya cepat lelah,
selalu merasa haus dan lapar, serta jika mengalami luka akan susah sekali sembuhnya.
Di bawah ini diuraikan beberapa resep ramuan tradisional yang dapat digunakan sebagai
alternatif untuk mengobati kencing manis.
1. BUNGUR
Bungur (lagerstromia speciosa) adalah tanaman berbentuk pohon
yang tingginya mencapai 5-25 m.
Batangnya umumnya bengkok, demikian juga dengan percabangan-nya.
Daunnya berbentuk jorong dengan panjang 24 cm dan lebarnya 12 cm.
Bunganya berbentuk malai yang panjangnya mencapai 40 cm, berwarna ungu.
Umumnya, tanaman ini banyak dijumpai sebagai peneduh jalan.
Selain jenis di atas, ada pula bungur yang bunganya merah muda,
yaitu jenis lagerstromia indica.
Daun dan buah bungur mengandung plantisul, yaitu zat yang aktivitasnya seperti insulin.
Menurut hasil penelitian, daun bungur yang sudah tua sebanyak 20 g.
Jika direbus dalam 100 ml air selama 45 menit dan diminum,
memiliki kekuatan 6-6,7 unit insulin.
Sebenarnya, seluruh bagian tanaman bu-ngur bisa digunakan untuk obat kencing manis,
tetapi yang terbaik adalah daunnya yang sudah tua.
Cara membuat ramuan :
Siapkan 30 g daun bungur tua yang masih segar dari jenis bungur yang berbunga ungu,
lalu direbus dalam 150 ml air selama kurang lebih 1 jam.
Air rebusannya itu kemudian dibagi tiga untuk diminum
tiga kali sehari masing-masing 50 ml.
Meminumnya sebaiknya sete-ngah atau satu jam sebelum makan.
Ini dilakukan tiap hari sampai penyakit kencing manisnya sembuh.
2. SALAM
Salam (eugenia polyantha). Adalah tanaman berupa pohon
yang tingginya mencapai 25 m.
Tumbuhan dari suku myrtaceace ini tersebar mulai dari Burma sampai dengan Pulau Jawa.
Di daerah Jawa, tanaman ini sering disebut manting.
Di daerah Madura dan Sunda, disebut salam,
sedangkan di Sumatera disebut meselengan.
Daun tumbuhan ini berbentuk lonjong, berbau sedap jika diremas sehingga
banyak digunakan sebagai bumbu penyedap masakan.
Buahnya berbentuk bulat dan berwarna merah jika sudah tua.
Cara membuat ramuan :
Daun salam sebanyak 75-100 gr direbus dalam tiga gelas air
hingga tinggal setengahnya. Air rebusannya kemudian didinginkan dan disaring,
lalu diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
Hari berikutnya, daun salam yang telah direbus itu ditambah air sama banyak,
direbus lagi sampai tinggal setengahnya.
Air rebusannya di-minum lagi dengan cara yang sama.
Hari ketiga, daun salamnya diganti dengan yang baru, lalu direbus lagi,
dan diminum kembali seperti cara tersebut di atas.
Hal itu dilakukan sampai kadar gula dalam darah kembali normal.
3. JUWET ATAU JAMBLANG
Tanaman juwet atau jamblang ( syzygium cumini )
Berupa pohon yang batangnya bergaris tengah 60 cm dan tingginya bisa mencapai 15 m.
Buah juwet berwarna biru keungu-unguan (juwet biasa) atau hitam (juwet ireng2).
Di samping yang berbuah biru dan hitam tersebut,
ada pula varietas yang buahnya berwarna ungu (juwet daging),
bahkan ada pula yang berwarna putih (juwet bawang).
Biji juwet mampu menyembuhkan gejala “lama sekali sembuhnya luka”. Diduga,
glukosida phytomelin dalam biji juwet mampu mengurangi
kerapuhan pembuluh-pembuluh darah kapiler sehingga luka-luka yang ada bisa cepat sembuh.
Selain itu, biji juwet juga mampu mengatasi gejala mudah lelah dan kurang tenaga.
Diduga, alfa-phytosterol dalam biji itu,
yaitu sejenis sterol yang bersifat anticholesteremik,
mampu mencegah kelebihan kolesterol.
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah penderita kencing manis,
membuat kadar kolesterol yang masih rendah saja sudah seperti kondisi parah.
Seolah-olah darah itu sudah kebanyakan kolesterol sehingga tugas darah terganggu.
Akibatnya, pembangkitan tenaga hasil oksidasi zat makanan menjadi energi akan macet,
berkuranglah tenaga dan penderita akan merasa lesu.
Cara membuat ramuan :
Sebuah biji juwet bawang atau 15 biji juwet biasa ditumbuk halus,
lalu direbus dalam dua gelas air.
Air rebusan ini diminum sedikit-sedikit
dan jumlah yang ada harus dihabiskan sepanjang hari.
Bisa diangsur dengan minum tiga kali sehari, boleh juga dua kali sehari.
Pemberian jamu ini mungkin diperlukan 2-3 hari.
Pengobatan dihentikan kalau badan sudah merasa segar,
tidak lesu, dan kekurangan tenaga lagi.
Perlu diketahui bahwa biji juwet hanya mengobati gejala kencing manis,
sedangkan kekurangan insulin yang menjadi penyebab utama penyakit ini
tidak bisa diatasi biji juwet sehingga di samping meminum ramuan biji juwet ini,
penderita kencing manis juga harus mengurangi makan makanan berkarbohidrat tinggi.
Jika produksi hormon insulin oleh tubuh sudah normal kembali,
jamu juwet dan diet karbohidrat bisa dihentikan.
4. PARE ATAU PARIA
Pare (momordica charantia) termasuk golongan sayuran buah.
Pare termasuk tumbuhan merambat yang memerlukan
penopang para-para atau tumbuhan lain sehingga tanaman ini
memiliki alat penopang yang berbentuk pilin.
Ada tiga jenis pare yang biasa ditanam orang yaitu pare putih, pare hijau, dan pare ular.
Pare putih buahnya besar, berbentuk bulat panjang, warnanya putih,
dengan permukaan kulit buah yang berbintil-bintil besar.
Pare hijau berukuran lebih kecil, berbentuk lonjong, dan permukaan kulitnya berbintil-bintil halus.
Sedangkan pare ular berukuran sekira 60 cm panjangnya, berbentuk bulat,
berwarna hijau dengan belang-belang putih mirip kulit ular.
Permukaan kulitnya halus, tidak ada bintil-bintilnya.
Sama halnya dengan juwet, pare ini hanya mengobati penderita kencing manis
yang masih dalam tahap ringan dan penyembuhannya tidak bergantung pada suntikan insulin.
Biasanya, penderita pada tingkat ini masih memiliki kelenjar pankreas
yang masih bisa menghasilkan hormon insulin. Diduga zat yang dapat menurunkan kadar gula darah
dalam buah pare ini adalah sejenis glukosida, yaitu momordisin.
Cara membuat ramuan :
Buah pare diparut atau dihaluskan, lalu diambil ekstrak perasan buahnya.
Perasan ini diminum tiga kali sehari sampai kadar gula darah kembali normal.
5. UBI JALAR
Ubi jalar ( ipomea batatas ) yang umbinya merah, menurut hasil penelitian,
mampu menggantikan 6,76-06 unit insulin.
Penderita kencing manis dapat mengonsumsi 300 gr pucuk daun ubi jalar setiap hari
sebagai lalapan. Akan tetapi, untuk penderita kencing manis yang memiliki juga sakit mag,
sebaiknya jangan memilih resep daun ubi jalar ini.
Pilih saja resep dari buah pare, biji juwet, atau dari daun bungur.

Obat Tradisional, Apa Saja Manfaatnya?

Dalam artikel ini:
• Obat tradisional dan penyakit
• Risiko obat tradisional

Untuk selalu mendapatkan kesehatan yang prima dan mempertahankan agar wajah tetap terlihat menarik merupakan impian semua orang. Berbagai resep dengan memanfaatkan berbagai obat tradisional mungkin sudah sering didengar. Dengan memanfaatkan buah-buahan, daun-daunan atau hal lain yang umum dijumpai di dapur sebagai bumbu masak atau pelengkap masakan, ternyata dapat pula dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan dan kecantikan. Khasiatnya sudah dapat dibuktikan selama beberapa generasi. Apa saja obat tradisional yang bermanfaat? Lalu apakah obat tradisional tidak berbahaya?

Obat Tradisional
Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan manusia untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat tradisional yang kebanyakan berupa obat herbal telah digunakan untuk mengobati penyakit. Misalnya Papirus Ebers, yang disusun di Mesir sekitar abad ke-16 SM, memuat ratusan obat rakyat untuk berbagai penyakit. Akan tetapi, pengobatan herbal biasanya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.
Meskipun ada yang berpendapat bahwa obat tradisional atau obat herba lebih aman daripada obat-obat farmasi modern, obat tradisional bukannya tidak berisiko. Peringatan dan rekomendasi apa saja yang hendaknya dicamkan seseorang sewaktu mempertimbangkan pengobatan herbal atau obat tradisional? Sebelum membahas mengenai risiko obat tradisional, berikut ini adalah beberapa resep obat tradisional dan fakta pengobatan dari masing-masing resep tersebut yang berkhasiat untuk mengatasi beberapa jenis penyakit dan mengatasi problem untuk penampilan pribadi.
Kolesterol dan Diabetes
• Resep: Rebus daun salam bersama laos lalu minum air rebusan tersebut.
• Fakta: Daun salam mengandung flavonoid dan tanin sebagai zat yang mampu menurunkankan kolesterol. Dapat pula menurunkan kadar gula dalam darah.

Laos mengandung minyak atsiri untuk membantu memperlancar sirkulasi darah dan proses pengeluaran sisa metabolisme termasuk kolesterol yang berlebih.
Hipertensi
• Resep: Konsumsi daun seledri secara teratur.
• Fakta: Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga mengurangi produksi hormon stres.
Sakit Kepala
• Resep: Minum rebusan air dari jahe, sereh dan ketumbar.
• Fakta: Jahe, sereh dan ketumbar mengandung minyak atsiri yang akan memperlancar peredaran darah juga berfungsi sebagai analgetik untuk mengurangi sakit di kepala.
Batuk
• Resep: Air jeruk nipis dicampur dengan madu.
• Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C yang dapat memperbaiki ketahanan tubuh untuk melawan flu. Juga berfungsi sebagai antiseptik yang mampu membuang racun dalam tubuh.

Madu yang juga berfungsi sebagai antiseptik dan mampu menambah tenaga untuk mengalahkan penyakit.
Luka
• Resep: Oleskan madu pada bagian yang terluka
• Fakta: Madu mengandung hydrogen peroxide dan gluconic acid yang akan membunuh bakteri penyebab infeksi dan membantu pertumbuhan sel baru sehingga luka menjadi cepat sembuh.
Mimisan
• Resep: Gulung daun sirih yang telah dibersihkan dan masukkan ke dalam lubang hidung.
• Fakta: Daun sirih mampu untuk mengurangi pendarahan, termasuk pada pendarahan di selaput lendir hidung seperti yang terjadi pada orang yang mengalami mimisan ini.
Bau Mulut
• Resep: Rebus daun sirih, cengkeh dan kunyit. Lalu kumur dengan menggunakan air rebusan tersebut.
• Fakta: Daun sirih dan cengkeh mengandung zat antiseptik. Kunyit mengandung kurkumin yang mampu mengatasi infeksi kuman penyebab bau mulut.
Keputihan
• Resep: Rebus daun sirih dan sambiloto.
• Fakta: Daun sirih berfungsi sebagai antiseptik. Sambiloto berfungsi sebagai antiflamasi yang mampu membunuh jamur dan mencegah rasa gatal.
Nyeri haid
• Resep: Rebus kunyit bersama dengan asam jawa.
• Fakta: Kunyit mengandung kurkumin. Asam jawa mengandung fruit acid yang akan membuat darah haid menjadi lancar dan mengurangi kram perut.
Susah Tidur
• Resep: Mengoleskan minyak lavender pada bantal atau bawah hidung agar dapat tercium. Bisa juga dengan minum jus mentimun, pisang dan biji pala.
• Fakta: Aromaterapi dengan menggunakan bunga lavender membuat seseorang lebih cepat tidur dengan nyenyak.

Mentimun banyak mengandung vitamin C. Pisang mengandung karbohidrat dan asam folat yang melancarkan sirkulasi darah. Biji pala mengandung minyak atsiri yang mempu membuat pikiran menjadi tenang.
Bibir Kering
• Resep: Oleskan madu pada bibir.
• Fakta: Madu berfungsi sebagai antioksidan dan humecant yang dapat mempertahankan kelembaban, termasuk kelembaban bibir sehingga bibir tidak menjadi pecah-pecah.
Gigi Kusam
• Resep: Lumatkan stroberi dan campur dengan setengah sendok teh baking soda. Oleskan pada gigi, diamkan selama beberapa menit kemudian bersihkan. Lakukan sesekali saja, karena asam ini dapat mengikis gigi Anda bila digunakan secara sering.
• Fakta: Stroberi mengandung malic acid yang berfungsi sebagai pemutih alami.
Kerutan
• Resep: Ambil putih telur dan oleskan pada wajah, gunakan sebagai masker.
• Fakta: Putih telur mangandung albumin yang dapat berfungsi sebagai pelembab dan mengencangkan kulit.
Ketombe
• Resep: Rendam irisan cabe rawit dalam perasan air jeruk nipis. Oleskan pada kepala sebelum keramas.
• Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C dan fruit acid. Sedangkan cabe rawit mengandung kapsaisin yang mampu membunuh bakteri atau jamur sehingga kulit kepala menjadi bersih.
Sengatan Lebah
• Resep: Oleskan pasta gigi atau campuran baking soda dan air pada bagian yang tersengat. Jangan lupa untuk mengeluarkan sengat yang tertinggal pada tubuh.
• Fakta: Pasta gigi dapat menetralkan rasa sakit akibat sengatan. Baking soda dapat memberi rasa nyaman pada luka sengatan.
Kulit Terbakar atau Melepuh
• Resep: Oleskan lidah buaya pada bagian tubuh yang melepuh.
• Fakta: Lidah buaya mengandung mucopolysaccharides yang bermanfaat sebagai antiseptik dan antiradang sehingga membantu agar kulit yang melepuh tidak terinfeksi kuman juga mencegah terjadinya kemerahan akibat radang. Kandungan kolagen pada lidah buaya pencegah terjadinya pembengkakan. Selain itu, lidah buaya mampu memberi efek dingin yang membantu mengurangi rasa sakit.

Peringatan dalam Menggunakan Obat Tradisional
Sekalipun herba atau obat tradisional mungkin secara luas dianggap aman, disarankan untuk waspada. Jangan longgarkan kewaspadaan Anda hanya karena suatu produk berlabelkan "natural". Fakta yang tidak menyenangkan ialah bahwa beberapa herba bahkan bisa sangat berbahaya. Dan ironisnya beberapa orang tidak memandang herba atau obat tradisional sebagaimana mestinya. Senyawa kimia dalam obat tradisional atau herba dapat mengubah detak jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa. Maka, orang yang memiliki problem jantung, tekanan darah tinggi, atau kelainan gula darah seperti diabetes mesti sangat waspada.
Meski demikian, efek sampingan obat tradisional biasanya terbatas pada reaksi tipe alergi. Misalnya sakit kepala, pusing, mual, atau ruam. Beberapa pengobatan tradisional atau herba kemungkinan bisa menimbulkan "krisis penyembuhan" dengan menghasilkan gejala seperti flu atau gejala lainnya. Orang yang mengkonsumsi obat tradisional mungkin tampak menjadi lebih parah sebelum menjadi lebih baik. Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini disebabkan oleh pembuangan limbah racun dari tubuh selama tahap-tahap awal terapi herbal.
Jika Anda memilih untuk mengobati sendiri dengan obat tradisional, sebaiknya Anda mempertimbangkan beberapa risiko seperti bahwa Anda mungkin tidak benar-benar tahu apa penyebab problem kesehatan Anda. Lalu pengobatan yang Anda lakukan secara sendiri mungkin menyembuhkan penyakit ringan, tetapi memperburuk problem kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi. Bahkan beberapa pengobatan sendiri bisa jadi mungkin bertolak belakang dengan obat yang diresepkan dokter.
Seperti semua produk kesehatan, obat tradisional hendaknya digunakan dengan kewaspadaan, pengetahuan dan, keseimbangan. Ingatlah bahwa ada beberapa penyakit dan problem kesehatan yang sekarang ini tidak ada obatnya.
Pengobatan Kencing Manis dengan Terapi Rambutan
Maret 14, 2008 at 1:12 am | In Kesehatan | 7 Comments
Tags: Biji Rambutan, Kencing Manis, Khasiat Rambutan, Manfaat Rambutan, Obat, Obat Kencing Manis, Rambutan, Ramuan Biji, Ramuan Obat
Lagi..soal rambutan dan manfaatnya (maklum, lagi musim rambutan). Kali ini yakni terapi untuk pengobatan kencing manis dengan rambutan. Bukan buah atau daun rambutan, tapi bijinya. Biji ??!!!!! Eits baca dulu…… karena kita tidak disuruh menelan biji rambutan itu mentah-mentah tapi ada cara penyajiannya. Berikut semoga membantu (di keluargaku blm ada yang coba, aku juga baru dapat artikelnya terus ku post, barang kali ada yang mau nyoba, silahkan, dan semoga atas ijin Allah terapi ini benar-benar manjur)Caranya :
Ambil 5 buah rambutan yang sudah masak, pisahkan bijinya.
Potong biji menjadi bagian-bagian kecil, lalu gongseng sampai berwarna kuning kehitaman.
Giling halus sampai menjadi bubuk.
Masukkan seluruh bubuk ke dalam cangkir, seduh dengan air panas.
Setelah dingin, minum bagian air yang bening sekaligus. Buang ampas atau endapannya.
Lakukan sebelum makan sebanyak 1-3 kali sehari, tergantung pada seberapa tinggi kadar gula saat melakukan terapi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar